Jumat, 01 April 2011

Mendiknas Sesalkan RSBI Dikesankan Hanya Untuk Orang Kaya

Purwokerto - Mendiknas M Nuh menyayangkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) kini terkesan menjadi sekolah untuk anak orang kaya. Padahal, RSBI dimaksudkan untuk menggenjot kualitas pendidikan nasional."Sekolah dengan standar RSBI sering kali dianggap eksklusif dan dikesankan untuk orang kaya. Ini sangat bertentangan dengan prinsip sosial," kata Mendiknas M Nuh di Auditorium 'Graha Widyatama' Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2011).

Menurut M Nuh, Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah amanat UU Sisdiknas. Karena SBI belum ada, maka RSBI menjadi cara untuk mencapai SBI.

"Tapi, SBI kan belum ada, jadi untuk menuju UU Sisdiknas didirikanlah RSBI," katanya kepada wartawan.

Namun berdasarkan evaluasi Kemendiknas, sekolah kini sering mengabaikan aspek legal, pedagogik dan sosial demi mengejar status RSBI. Akibatnya muncul kesan kalau RSBI menjadi sekolah untuk anak orang kaya.

"Oleh karena itu, saat ini setiap sekolah RSBI setidaknya harus menampung 20 persen siswa tidak mampu. Eksklusif boleh, asalkan bidang akademik, bukan karena status sosial," jelasnya.

www.detikNews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar